Apa saja 7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran itu? Penjelasan lengkap ada di bawah.
A. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Perhatikan
dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk
mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa
pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Jenis
multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:
- Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb.
- Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Sayangnya saya masih belum bisa nemukan yang selevel dengan itu untuk opensource-nya. Kita juga bisa menggunakan software yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.
B. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR
Ambil
tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan
pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat
bahwa tujuan utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk
meningkatkan pemahaman siswa. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke
media digital, karena ini malah mempersulit siswa. Ketika guru biologi
ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan supaya bisa dipahami siswa,
dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa nggambar di
komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan .
Alangkah lebih baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke
depan kelas. Ini salah satu contoh bagaimana media pembelajaran itu
sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi. Dalam sertifikasi
guru, pemanfaatan media pembelajaran seperti pohon itu, atau kecoak
dikeringkan, dsb tetap mendapatkan poin penilaian yang signifikan.
C. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)
Susun alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard
itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain
besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup.
Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboard professional.
D. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!
Jangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan Openoffice Impress atau Microsoft PowerPoint
anda. Mulai buat slide pertama, isikan bahan ajar yang ingin anda
multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di slide slide
berikutnya, mulai mainkan image, link dengan gambar, suara dan video
yang bisa kita peroleh dengan gampang di Internet. Bisa juga
memanfaatkan situs howstuffworks.com untuk mencari ide. Jangan lupa juga bahwa banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint
sudah cukup membuat karya yang berkualitas tinggi. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang menyerah. Tidak ada ilmu
pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua melewati proses
panjang.
E. GUNAKAN TEKNIK ATM
Terapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
Usahakan sering melihat contoh-contoh yang sudah ada untuk
membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image yang tersedia secara
default. Apabila masih kurang puas:
- Cari dari berbagai sumber
- Buat sendiri apabila mampu
F. TETAPKAN TARGET
Jaga
keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk
mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual,
atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu supaya proses
belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara
kontinyu alias tidak putus di tengah jalan. Untuk lomba dan award,
paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa kita
jadikan target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan
nasional di berbagai daerah saat ini saya lihat mulai marak
menyelenggarakan berbagai event lomba di tingkat lokal.
- Teacher Innovation (Microsoft): Sekitar Mei
- Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (Dikmenum): Sekitar Oktober
- eLearning Award (Pustekkom): Sekitar September
- Game Technology Competition (BPKLN): Setahun 3-4 kali di berbagai universitas
- dsb
G. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY
Kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia
pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya
budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini:
- Berani mencoba dan mencoba lagi
- Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
- Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas
Tentu
tidak ada kata mudah dalam berdjoeang, paling tidak 7 hal diatas adalah
langkah yang cukup mudah ditempuh dan pada kenyataannya banyak yang
berhasil berkarya karena tekun dan pantang menyerah mengulang-ulang 7
hal itu.
Disunting dari Romi Satria Wahono
Sumber: PSB PSMA
0 komentar:
Posting Komentar